DETERMINAN LOKASI INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN BENGKALIS: PENDEKATAN GRAVITY HANSEN

  • Wulan Sardiana Universitas Riau
  • Mardiana Universitas Riau
  • Dahlan Tampubolon Universitas Riau
  • Toti Indrawati Universitas Riau
Keywords: Lokasi industri tapioka, Hansen gravity, Locational triangle

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan lokasi industri tepung tapioka di Kabupaten Bengkalis. Pendekatan utama dari penelitian ini adalah metode lokasi Weber. Perhitungan titik pusat lokasi industri menggunakan nilai lokasi menggunakan metode statistik Sturgess dan faktor fasilitas akses menggunakan metode gravitasi Hansen. Hasil penelitian menemukan bahwa lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Mandau dan sekitarnya di Kabupaten Bengkalis. Produksi singkong di Kabupaten Mandau, Kabupaten Pinggir, dan Kabupaten Bahtin Solapan sebesar 10.027,68 ton per tahun. Kemudahan memasarkan hasil panen singkong yang dekat dengan pasar memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian di daerah yang akan didirikan pabrik. Weber menjelaskan penentuan lokasi kegiatan industri dalam segitiga lokasi. Menurut teori lokasi, pemilihan lokasi di wilayah Kecamatan Mandau sebagai lokasi pabrik tepung tapioka karena terpenuhinya faktor-faktor pendirian pabrik. seperti bahan baku, tenaga kerja, transportasi, sarana dan prasarana, listrik, faktor kenyamanan seperti pendidikan, kesehatan, pasar, dan perbankan, kemudian kebijakan pemerintah dan aglomerasi, serta fasilitas pendukung lainnya.

Published
2022-04-25